Surat Suara Pemilu OSIS |
Beberapa siswi sedang membaca Visi dan Misi paslon |
Sosialisasi tata cara pemilihan |
Para
siswa menyimak arahan dari pembina OSIS tentang tata cara pemilihan yang sesuai
dengan aturan pemilu. Mereka dibagi menjadi petugas di tempat pemilihan suara
(TPS), pemilih, panitia pengawas, saksi, pengamanan, dan lain-lain.
Acara
dimulai tepat pukul 09.00. Semua petugas sudah ada di TPS melakukan persiapan.
Kemudian, petugas TPS memberikan penjelasan tentang cara memberikan suara,
kondisi surat suara, dan aturan teknisnya lainnya.
Adapun
saat datang ke TPS, pelajar wajib berbaris di depan panitia, kemudian menunggu
dipanggil oleh petugas. Mereka mendapat surat suara dan langsung masuk ke bilik
suara untuk memberikan suaranya dengan cara mencontreng.
Satu
per satu pelajar memasuki TPS. Setiap pelajar diinstruksikan mengambil kertas
suara dan menunggu giliran menggunakan hak pilih. Kartu tersebut berisi gambar lima
pasangan calon pemimpin OSIS madrasah tersebut.
Setelah
itu, pelajar memasukkan surat suara ke dalam kotak suara dengan arahan petugas
TPS. Selanjutnya, mereka mencelupkan jari ke tinta biru sebagai tanda telah
memberikan hak suara.
Rapat Terbuka Penyampian Visi dan Misi oleh Pasangan Calon |
Pemilihan
berjalan lancar meski saat awal sedikit ada rasa canggung. Namun, setelah
berjalan lebih dari 10 menit semua berjalan lancar. Mereka tampak mulai
memahami tahapannya.
Pembina
OSIS MTs Ma’arif NU Srumbung Zen Hilali mengatakan, siswa yang dipilih menjadi
calon pemimpin OSIS harus menunjukkan kreativitasnya untuk menarik perhatian
teman-teman agar memilihnya.
"Pemilihan
seperti ini dilaksanakan sebagai bagian dari pendidikan demokrasi sejak dini.
Para siswa mengikuti rangkaian kegiatan, dari debat, orasi visi misi, hingga
memilih di bilik suara, untuk pelaksanaannya sendiri kami sengaja memilih tanggal, 15 September karena
bertepatan dengan hari demkrasi internasional.” ungkapnya.
Pemahaman
pemilu memang sengaja ditanamkan sejak usia SMP/MTs supaya siswa mengetahui
prinsip memilih wakil rakyat tanpa ada paksaan. Selain itu, pemimpin yang
mereka pilih sesuai dengan harapan mereka.
Upacara Pembukaan Proses Pemungutan Suara |
Pemungutan
suara dilanjutkan dengan penghitungan suara oleh para petugas TPS disaksikan
pelajar yang bertugas menjadi saksi. Ada yang berperan sebagai pembuka surat
suara sembari melihat kondisi surat suara apakah sah atau tidak.
Kondisi TPS sesaat setelah pemungutan suara dimulai |
Selain
itu, ada juga yang berperan sebagai pencatat hasil suara. Seorang siswa kelas
IX A yang bertugas sebagai petugas TPS, Ika Fajriani (15), mengaku senang
mengikuti pemilihan ketua OSIS itu. Menurut dia, pemilihan seperti ini memiliki
manfaat saat dia mempunyai hak pilih nanti.
"Dengan
acara ini, saya bisa mengerti dan bisa memilih dengan benar saat sudah bisa milih pemimpin" kata Ika.
Salah seorang siswi selesai menggunakan hak pilihnya |
Adapun
setelah proses penghitungan suara selesai dilakukan, terdapat 183 siswa telah
menggunakan hak pilihnya, jumlah surat suara sah sebanyak; 173 buah sedangkan
jumlah surat suara TIDAK SAH sebanyak; 10 buah. Sedangkan beberapa siswa yang
tidak menggunakan hak pilihnya menurut keterangan salah seorang petugas TPS
Nurussa’idah (15) mereka rata-rata izin karena sedang sakit.
Rekapitulasi hasil penghitungan suara |
Narsis usai penghitungan suara selesai |
Ketua Panitia emang hobi narsong |
Stay Cool dan katakan SUKSESSSS.... |
Menurut
keterangan Zen Hilali selaku pembina OSIS, rencananya pelantikan pengurus
terpilih akan dilaksanakan sesuai jadwal dan tahapan Pemilihan Ketua dan Wakil
Ketua OSIS yaitu pada Senin, 19 September 2016 sebelum pelaksanaan Ulangan
Tengah Semester dimulai.Hilal